Wednesday 6 November 2013

Kisah Si Koma dan Si Titik

    Ini bukan kisah bagaimana menempatkan Koma dan Titik pada suatu karya ilmiah maupun skripsi. Ini bukan kisah bagaimana awal mula penciptaan Koma dan Titik. Ini bukan kisah bagaimana Koma dan Titik menjadi tanda baca yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Ini kisah bagaimana mereka dipertemukan, dan bagaimana mereka saling jatuh cinta.

~~~
    
    Koma tak pernah menyadari sejak kapan ia selalu memperhatikan sang Titik. Begitu pula sebaliknya, Titik tak pernah menyadari seberapa seringnya ia memandang Koma dari barisan huruf, angka-angka, dan tanda baca pada paragraf paragraf yang menghalangi mereka dengan jeda.
    Jarak spasi bahkan enter seringkali menjauhkan mereka, namun Koma dan Titik tak pernah mengeluh dan terlihat bersedih. Kadangkala karena adanya enter, mereka berada satu langkah lebih dekat.
           Saat-saat terdekat itu sangat jarang terjadi, Koma dan Titik tak pernah menyia-nyiakannya, itulah saat mereka bercakap cakap berdua. Ya, hanya berdua tanpa tanda baca lain yang mengganggu.
     Tanpa mereka sadari, Koma dan Titik saling jatuh cinta, tetapi mereka tak dapat memungkiri, sampai kapanpun mereka tak akan pernah bersatu. Tak akan mungkin kedua tanda baca yang memiliki perbedaan fungsi berada di tempat yang sama pada satu waktu.
     Koma dan Titik tak akan pernah bersama. Selamanya . . .


     " Benarkah ? ", ujar Tanda tanya menyela.

     " Bagaimana dengan ini? "

     Koma dan Titik tersentak, tapi mereka menemukan bahwa mereka bisa bersama selamanya , tanpa jeda tanpa jarak.


     

No comments:

Post a Comment