Thursday 5 April 2012

Bagian Ketiga : Zahrah

     Ini hari sabtu kan?
Aku takut, aku sudah tak pandai menghafal hari lagi.



***

     Peduli apa kalau kamu sakit. Kamu bukan siapa-siapa, tapi entah mengapa aku peduli. Apa sebenarnya yang telah kamu lakukan terhadapku? Ini hari sabtu, tapi kamu nggak kelihatan duduk di samping Rina. Rina bilang kamu sakit.
     Jemariku sudah siap diatas keypad, untuk apa lagi kalau bukan untuk mengirimu sms. Penasaran dan khawatir dengan keadaanmu. Tapi logikaku mencela,

     Stop ... nggak seharusnya kamu sms dia.

     Hanya untuk mengirimu sms, aku galau setengah mati. Ada apa ini? Hanya bertanya bagaimana keadaannmu, apakah suatu kesalahan?
     Aku pulang sekolah seperti biasa. Tapi hingga malam hari aku belum juga mengirim sms itu, masih tersimpan di draft. Sebenarnya aku khawatir, aku terus-terusan mengutuk diriku sendiri karena tak mampu untuk hanya sekedar mengirimimu sms seperti ini :

     Assalamu'alikum.. zahrah, ini Dimas. Gimana kabarmu? sudah baikan?

     Aku melemparkan handphone ke atas meja belajar. Maunya aku matikan saja. Setidaknya pikiran-pikiran untuk meng-sms-mu bisa berkurang. Tiba-tiba handphoneku berdering. Ada sms masuk. Aku lihat siapa pengirimnya. Aku baca. Zahrah. Tanganku jadi dingin. Aneh bin ajaib. Aku baca sms darinya.

     Assalamu'alaikum.. Dim, td ada PR nggak? Ak sakit makanya nggak masuk..

Alhamdulillah. Allah memang Maha Tahu. Aku membalas sms-nya.

     Wa'alaikumsalam.. ada PR mtk, bnyk bgt hlo. eh, sakit apa?

     Iya tah? :O payah deh. hal brp? sakit radang :(

     Hal 120-124, semuanya. Km suka jajan gorengan sih :p
     
     Hah? bnyak mamenn. Nggakk jajan itu padahal  :O

     Pokoknya gaboleh mkn gorengan lg skg :O 
     get well soon :)

     Huuu.. ak dimarahi :( tapi makasii :)
    
Aku cuma tersenyum. Yah, ini sangat sangat lebih dari cukup :)

No comments:

Post a Comment