Saturday 17 December 2011

Chapture 1

     Bukan. Kamu salah, aku hanya belum sempat menjadi nelayan modern dengan kompas atau menjadi mawar dengan duri yang tajam sebagai pelindung.

     Semua memang sudah berubah, secepat angin yang aku rasakan berhembus lembut tadi pagi. Secepat mentari yang menyinari bumi. Aku merasa seakan aku adalah bunga-bunga-an short day plant, yang hanya bisa mekar kurang dari 10 jam lamanya. Aku hanya mekar sesaat, terhitung dari lamanya waktu gelap. Aku seperti bintang yang redup, bintang yang telah sekarat di salah satu ujung semesta. Suatu saat akan menyebabkan Big Bang , menghempaskan apa-apa yang ada disekitarku, mengeluarkan apa yang telah aku pikul ribuan tahun. Aku seperti jam pasir yang terlambat kamu balik. Aku stagnan dan tak bisa memulai sendiri. Aku butuh bantuanmu untuk mengembalikan aku ke arah semula. Aku seperti itu kini.
     Kamu tahu? Aku butuh kamu. Aku membutuhkanmu seperti kertas yang membutuhkan pena untuk mengisinya. Aku seperti nelayan yang membutuhkan isyarat bintang bintang dilangit untuk kembali ke pantai. Aku seperti itu kini.
     Tapi aku tahu, kamu tak akan pernah menyadarinya. Kenapa? Karena kamu sendiri tak pernah menyadari keberadaanku disini. Kamu membiarkanku terbawa angin seperti bunga dendalion di musim gugur. Kamu membiarkanku terbawa arus sungai seperti ranting di musim hujan. Akankah kamu membiarkanku seperti ini selamanya?

No comments:

Post a Comment