Aku mengerti, terjebak seperti ini hanya membuatku takut
melangkah. Terjebak seperti ini hanya membuatku seakan butuh dikasihani.
Dear Cita,
Aku
akan menjelaskan dengan singkat apa yang sebenarnya terjadi padaku. Namaku
Sara. Aku adalah seorang perempuan yang terjebak cinta diam-diam. Bukan diam-diam
dalam arti aku mencintai seorang lelaki sedangkan dia tak tahu, tetapi aku
mencintai seorang lelaki yang dia tahu aku mencintainya dan aku hanya bisa diam
karena lelaki ini telah bersama yang lain.
Aku
tahu apa yang harus aku lakukan, melupakannya. Tetapi bukankah sangat berat
memungkiri perasaan sendiri?
Bagimana menurutmu keadaanku ini?
Percayakah kamu bahwa seharusnya cinta tak menyakiti?.
Hingga saat ini aku selalu merasa
bodoh karena jatuh cinta padanya.
Sara
***
Dear Sara,
Jika
kamu bertanya padaku bagaimana menurutku keadaanmu, aku hanya akan mendukung
satu kalimatmu “Aku tahu apa yang harus
aku lakukan, melupakannya”. Tak ada alasan untuk mempertahankan perasaan yang
sebenarnya kamu tahu tak tepat. Sama seperti kalimat rasa cinta itu murni tapi
bukan berarti dia bisa memurnikan.
Aku tak
percaya cinta tak menyakiti. Cinta itu sakit, Sara. Mengapa? Karena dia
mengharuskan kita “Jatuh”. Pilihlah jatuh yang akan meninggalkan sedikit luka
saja.
Regards, Cita
No comments:
Post a Comment